lima desainer Indonesia akan tampil memamerkan rancangan mereka dalam ajang peragaan busana Los Angeles Fashion Week (LAFW) | PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Surabaya Disampaikan Vanessa, yang mewakili Aurelia, total akan ada 22 rancangan yang akan mereka pamerkan nantinya di LA. Berbeda dengan desainer lainnya, Rinda Salmun mengaku baru kali ini ia mengeksplor motif dan kain tradisional untuk koleksi rancangannya. "Saya mengeksplor kain tenun Garut," ujarnya lugas sembari menambahkan bahwa dirinya akan tetap membuat potongan desain menampilkan ciri khas rancangannya yang tegas. Koleksi yang ia bawa merentang dari beberapa atasan dengan permainan blocking warna, blazer, serta gaun yang menampilkan sisi feminin. Dalam pernyataan yang ditulisnya, Nonita menyampaikan bahwa penggunaan kuas ini merupakan teknik baru yang menurutnya menantang karena belum pernah dilakukan perajin batik sebelumnya. Ia mengaku terinspirasi dari Eames House, sebuah rumah ikonik milik desainer Charles dan Ray Eames, yang ia peroleh ketika melakukan riset esensi desain yang menjadi kebanggaan warga Los Angeles. Selain bermain dengan kuas, ia juga menggunakan teknik jumputan, penggunaan palet popsicle cerah, teknik tie-dye, dan media kain tenun tangan. Sementara itu, Aurelia Santoso lewat labelnya Laison menampilkan sejumlah koleksi motif cetak digital, antara lain camouflage dan penggunaan beading di beberapa koleksi rancangan. Nonita Respati lewat Purana, menampilkan koleksi batik yang dalam proses pembuatannya mengganti canting dengan brush atau kuas besar sehingga menciptakan motif unik seperti cipratan dan goresan. Bertempat di restoran Lucy in the Sky, SCBD, Jakarta, pada Selasa (20/9), empat desainer mengenalkan koleksi yang akan dibawa ke Los Angeles. Keempatnya, yaitu Rinda Salmun, Ivan Gunawan lewat koleksi Jajaka, Aurelia Santoso dengan Laison, dan Nonita Respati lewat Purana. Oscar Lawalata berhalangan hadir. Ivan Gunawan mengatakan, dirinya menyiapkan koleksi SUQQU (suku) dari lininya Jajaka yang terdiri dari 25 rancangan yang dapat dipadu padan. "Saya menggunakan motif dari berbagai suku di Indonesia dalam teknik print, yang menggabungkan berbagai corak seperti tenun Toraja, motif batik dan bunga," ujarnya. Untuk peragaan busana koleksinya ini, Ivan bekerja sama dengan Inoui Print untuk motif cetak pada kain, dan aksesori dari Grace Liem. Fabiola menambahkan, awalnya mereka menawarkan desain batik ke pihak penyelenggara LAFW serta sejumlah nama desainer. Dari hasil kurasi panitia penyelenggara, kelima desainer itulah yang kemudian terpilih. "Kami yakin, kelima desainer ini akan membuat gebrakan di peragaan busana Los Angeles, pekan depan," tutur Fabiola optimistis. IWA merupakan salah satu inisiator di balik keikutsertaan kelima desainer Indonesia di ajang LAFW. Organisasi nirlaba yang dibentuk 2015 tersebut beranggotakan sekitar 100 orang yang terdiri dari wanita Indonesia yang bermukim di LA, dengan beragam profesi seperti istri pejabat Konsulat dan pengusaha. Untuk pertama kali, lima desainer Indonesia akan tampil memamerkan rancangan mereka dalam ajang peragaan busana Los Angeles Fashion Week (LAFW) Spring/Summer 2017 yang akan berlangsung pekan depan, dari 28 September hingga 2 Oktober 2016. Kelimanya, yaitu Oscar Oscar Lawalata, Ivan Gunawan (Jajaka), Rinda Salmun, Aurelia Santoso (Laison) dan Nonita Respati (Purana). Mereka siap memamerkan desain busana dengan material batik dan kain tradisional. "Mereka akan menampilkan desain batik yang kini beragam, juga modis untuk publik dan pencinta fesyen di LA," ujar Fabiola Sondakh, perwakilan Indonesian Women Alliance (IWA), saat ditemui di Jakarta, pada Selasa (20/9). Pertama Kali, RI Kirim 5 Delegasi Ke LA Fashion Week | PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Surabaya Selain terlibat dalam LAFW, Indonesia berpartisipasi dalam kampanue Explore Indonesia 2016 di Santa Monica Promenade dan Fowler Museum University of California pada 24-25 September. Dalam acara ini, perwakilan RI yang dimotori oleh IWA akan mempromosikan kopi, batik, dan pekerja seni mode Tanah Air. "Acara ini bertujuan untuk menjadi penghubung desainer Indonesia dengan dunia. Kami yakin, dengan penyelenggaraan di California sebagai salah satu pusat ekonomi terbesar dunia, misi nation branding untuk Indonesia akan mencapai target," imbuh Chairman IWA, Melany L. Lintuuran. Keterlibatan mereka di LAFW merupakan inisiatif Konsulat Jenderal RI di LA dan Indonesian Women Alliance (IWA), yang berawal dari keinginan untuk memperkenalkan citarasa fesyen RI di West Coast, Amerika Serikat. "Kami melihat LAFW sebagai organisasi yang walaupun terbilang baru, tapi memiliki prospek yang cepat," ujar Konsul Penerangan Sosial dan Budaya KJRI LA, Endang Wirawan di Jakarta, Selasa (21/9/2016). Sebab, lanjutnya, fesyen sangat terkait erat dengan gaya hidup 'Angeleno' (sebutan untuk warga Los Angeles). Untuk pertama kalinya, Indonesia akan mengirim perwakilan desainer fesyen pada ajang Los Angeles Fashion Week (LAFW) Spring/Summer 2017. Akan ada 5 label desainer yang mewakili Indonesia di pekan fesyen bergengsi yang dijadwalkan pada 25 September - 2 Oktober 2016 di Hollywood Athletic Club, LA. Mereka a.l. Laison by Aurelia Santoso, Jajaka by Ivan Gunawan, Purana by Nonita Respati, Oscar Lawalata, dan Rinda Salmun. Ivan Gunawan Sampai Rinda Salmun Siap Pamer Kain Indonesia di Los Angeles | PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Surabaya Desainer yang bernain dengan garis feminin dan struktural itu kali ini mengangkat keindahan kain tenun Garut, juga songket Palembang sebagai aksen. Koleksinya mengambil warna-warna cerah seperti pink salmon, merah cerah, hijau, putih mutiara dan hitam sebagai garisnya.
Selain itu ada pula label Purana yang akan menampilkan teknik batik baru. Desainer di balik Purana, Nonita tak membuat batik menggunakan canting tapi menggantinya dengan brush. Ia juga menggabungkan teknik membatik dengan jumputan untuk menciptakan karya bernuansa etnik yang unik. Terakhir adalah desainer muda dari label Laison, Aurelia. Di antara para desainer yang bermain dengan kain Indonesia, Aurelia justru menunjukkan look ala wanita urban dengan potongan minimalis dan warna-warna bersih seperti putih. Masing-masing desainer memiliki keunikan sendiri untuk dibawa ke Los Angeles Fashion Week. "Kita punya senjata, peluru masing-masing, punya keunggulan sendiri, jadi kita punya banyak pilihan untuk dunia internasional. Harapannya, keberangkatan kita bisa jadi semangat untuk desainer Indonesia lainnya," pungkas Ivan Gunawan. Dilanjutkan desainer yang juga memiliki label gaun pengantin ini, motif tenun Toraja menangkap perhatiannya untuk koleksi kali ini. Begitu pun dengan motif geometris dari kain endek dan poleng dari Bali, juga motif batik Jawa dengan bunga-bunganya yang klasik. Seluruhnya dikemas di atas kain katun yang nyaman untuk membuat koleksi siap pakai ini dapat diterima fashionista LA yang juga beriklim panas seperti Indonesia. Teknik tabrak motif juga dieksplorasi desainer lainnya, Rinda Salmun. Namun dengan gaya berbeda dan terlihat lebih muda. Salah satunya ia tampilkan dengan manekin. Hadir gabungan crop top bermotif tenun, rok kulit dan jaket yang tampil dengan gaya color blocked khas Rinda. Inspirasinya kali ini adalah seorang pelukis Jerman bernama Imi Knoebel yang kerap menciptakan lukisan abstrak pernuh warna dan garis, yang akhirnya menjadi tren arsitektur di era 1920-an. "Ini pertamakalinya memakai tenun, kali ini aku sekaligus membantu pengrajin di Garut. Menurutku, ajang LAFW ini sangat bagus sebagai platform," ujar Rinda. Ivan Gunawan menjadi salah satu desainer yang akan terbang ke LA pekan depan. Membawa label ready to wearnya dengan lini Jajaka, desainer sekaligus presenter itu akan menawarkan 50 item koleksi terbaru yang diberi tema Suku. Inspirasinya datang dari keindahan motif berbagai suku di Indonesia. Ivan berusaha mengawinkan berbagai motif berbeda untuk membuat tampilan busana lebih chic dan modern, sesuai dengan identitas yang dibangun sejak Jajaka dirilis satu tahun lalu. "Keunikan Jajakan membuat print dengan sentuhan Indonesia. Menyatukan berbagai pattern, beraneka motif dari batik, tenun, floral, bisa apa saja. Pattern yang kiranya bisa diterimadi event internasional," ungkap Ivan saat berbincang dengan media di Lucy In The Sky, SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (20/9/2016). Pekan depan lima desainer muda Indonesia akan kembali membuat nama bangsa terdengar di kancah mode bertaraf dunia. Kelima desainer lokal dengan kualitas karya global itu adalah Ivan Gunawan, Rinda Salmun, Oscar Lawalata, Purana, dan Laison by Aurelia Santoso yang akan membawa karya bernafas Indonesia di perhelatan mode dunia Los Angeles Fashion Week (LAFW). Masing-masing desainer melakukan persiapan matang selama tiga sampai empat bulan terakhir untuk menawarkan karyanya masuk pasar internasional itu pada tanggal 25 September hingga 2 Oktober mendatang di Hollywood Athletic Club, Los Angeles. Untuk ajang ini, ini adalah kali pertama desainer Indonesia masuk dalam jadwal resmi LAFW. PT Kontak Perkasa
0 Comments
Leave a Reply. |
Official Website
PT Kontak Perkasa Futures Profil Perusahaan Legalitas Badan Regulasi Fasilitas dan Layanan Archives
May 2017
Categories
All
Networks
|