Performa saham-saham syariah tahun ini masih di bawah Indeks Harga Saham Gabungan | PT Kontak Perkasa FuturesDia bilang meskipun perfoma ISSI saat ini masih di bawah IHSG, namun tidak menutup kemungkinan perfomanya bisa di atas IHSG ketika investor sudah mulai melirik saham-saham tersebut. Seperti halnya du tahun 2016, pertumbuhan IHSG sebesar 15.32% sementara pertumbuhan ISSI bisa mencapai 18.62%. "Ke depan saya masih optimis tehadap pergerakan saham-saham syariah," ungkapnya. Sementara analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada berpendapat saham-saham syariah yang bakal terkerek di bulan Ramadan ini adalah saham-saham sektor konsumer seperti ICBP, UNVR, MYOR, CPIN, JPFA. Selain itu ada juga sektor farmasi seperti KAEF, KLBF dan lainnya. "Sektor ritel juga banyak diminati oleh pelaku pasar, dan itu masuk dalam saham-saham syariah," ungkap Reza. Analis OSO Sekuritas, Riska Afriani berpendapat, peluang saham-saham syariah untuk bergrak menguat masih terbuka, mengingat beberapa saham yang berada dalam indeks JII penguatannya masih terbatas. Padahal JII merupakan kumpulan 30 saham syariah yang memiliki market capital terbesar. Menurutnya ada beberapa saham JII yang masih memiliki upside potential cukup tinggi sehingga dapat menjadi penggerak indeks yaitu, UNTR, INDF, BSDE, WIKA, LPPF, ADRO, PTBA, PTPP, ANTM, AALI, LSIP. Emiten-emiten ini memiliki kinerja yang baik, namun hal ini tidak sejalan dengan pergerakan harga sahamnya. Analis OSO Sekuritas, Riska Afriani berpendapat, peluang saham-saham syariah untuk bergrak menguat masih terbuka, mengingat beberapa saham yang berada dalam indeks JII penguatannya masih terbatas. Padahal JII merupakan kumpulan 30 saham syariah yang memiliki market capital terbesar. Menurutnya ada beberapa saham JII yang masih memiliki upside potential cukup tinggi sehingga dapat menjadi penggerak indeks yaitu, UNTR, INDF, BSDE, WIKA, LPPF, ADRO, PTBA, PTPP, ANTM, AALI, LSIP. Emiten-emiten ini memiliki kinerja yang baik, namun hal ini tidak sejalan dengan pergerakan harga sahamnya. Laju IHSG akan Menguat Sambut Ramadan | PT Kontak Perkasa FuturesRata-rata nilai transaksi harian turun 2,05 persen dari Rp 7,32 trliun menjadi Rp 7,17 triliun. Rata-rata frekuensi harian naik 0,69 persen menjadi 330,74 ribu kali transaksi dari 328,45 ribu kali transaksi. Rata-rata volume transaksi mengalami kenaikan sebesar 13,64 persen menjadi 9,50 miliar unit saham dari 8,36 miliar unit saham. Investor asing masih mencatatkan beli bersih Rp 881,89 miliar. Sepanjang tahun ini aliran dana investor asing masih tercatat beli bersih Rp 28,89 triliun. Kiswoyo merekomendasikan saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), PT Mayora Indah Tbk (MYOR) untuk dicermati pelaku pasar. Pekan lalu, IHSG ditutup pada posisi 5.716,82 atau turun 1,29 persen dibanding pekan sebelumnya 5.791,88. Nilai kapitalisasi pasar juga turun 1,29 persen dari Rp 6.308,38 triliun menjadi Rp 6.226,81 triliun. Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal menguat pada perdagangan saham sepekan. Masuknya bulan Ramadan menjadi pemicu kenaikan IHSG. Analis PT Recapital Securities Kiswoyo Adi Joe mengatakan, konsumsi masyarakat Indonesia saat Ramadan akan lebih tinggi dibanding dengan bulan-bulan biasanya. "Konsumsi bisa naik agak tinggi," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (29/5/2017). Dia menuturkan, tingginya tingkat konsumsi mendorong penguatan IHSG. Lantaran, tingkat konsumsi yang meningkat akan mendorong kinerja saham di sektor konsumer. Kiswoyo memperkirakan, IHSG berada di support 5.600. Sementara resistance pada level 5.800. "Konsumsi gede di Lebaran untuk Indonesia," ujar dia. IHSG Berpeluang Menguat, Simak Saham Pilihan Ini | PT Kontak Perkasa Futures Secara teknikal, IHSG mampu konfirmasi level rebound tepat pada level support kuat moving average (MA) 25 harian dengan mencoba kembali tutup di atas MA7. Meski demikian, ruang pergerakan IHSG cenderung sempit," kata Lanjar. Untuk pilihan saham yang dapat dicermati pada awal pekan ini, Lanjar memilih saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Indosat Tbk (ISAT). Sedangkan William memilih saham AKRA, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Reza merekomendasikan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) untuk dicermati pelaku pasar. Ia rekomendasi akumulasi beli pada level 6.450-6.500. Target harga saham di level 6.650, 6.775, 6.975, dan 7.200 sedangkan support 6.325. "Dengan melihat potensi yang ada maka laju IHSG masih berpeluang lanjutkan kenaikan. Namun demikian, tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat menahan potensi kenaikan arah penguatan itu," jelas Reza, Senin (29/5/2017). Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menuturkan, IHSG akan bergerak naik terbatas. IHSG bakal bergerak di kisaran 5.675-5.795. Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada awal pekan ini. Sentimen harga komoditas akan pengaruhi laju IHSG. Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, gerak harga komoditas menjadi faktor yang mempengaruhi pola gerak IHSG. Akan tetapi, IHSG berpeluang naik di awal pekan ini. William prediksi, IHSG bergerak di kisaran 5.672-5.797 pada awal pekan ini. Sementara itu, Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menuturkan, IHSG kembali mencoba bertahan di zona hijau. Diharapkan tren penguatan ini dapat kembali bertahan dan tidak langsung dimanfaatkan untuk aksi ambil untung sehingga hambat potensi penguatan lanjutan. Reza menuturkan, IHSG berpeluang menuju ke level support di area 5.704 dan 5.692. PT Kontak Perkasa Futures Categories All
0 Comments
Leave a Reply. |
Official Website
PT Kontak Perkasa Futures Profil Perusahaan Legalitas Badan Regulasi Fasilitas dan Layanan Archives
May 2017
Categories
All
Networks
|