Aliansi banyak negara penghasil minyak terbesar di dunia (OPEC) memperpanjang kesepakatan mereka | PT Kontak Perkasa FuturesAliansi OPEC dan non-OPEC menghadapi persaingan dari produsen minyak serpih Amerika. Banyak yang telah kembali ke pasar karena harga minyak mentah naik dari posisi terendah tahun lalu menjadi lebih dari 50 dolar per barel, dan lebih banyak yang akan kembali memulai operasi jika harga minyak mentah naik lebih tinggi. Itu bisa menambah pasokan dan kembali menekan harga. Kurangnya minyak di pasaran biasanya berarti harga yang lebih tinggi per barel. Tetapi kenaikan harga mungkin tidak banyak dan sementara. Menteri Perminyakan Arab Saudi Khalid Al-Falih, yang memimpin pertemuan itu, memperkirakan perpanjangan tersebut seharusnya mengurangi persediaan minyak mentah ke tingkat yang sesuai dengan “rata-rata lima tahun pada akhir tahun.'' Keputusan hari Kamis oleh 14 anggota OPEC dan 10 negara lain yang dipimpin Rusia, berarti bahwa pengurangan 1,8 juta barel per hari yang disepakati pada November lalu akan tetap berlaku sampai Maret tahun depan. Aliansi banyak negara penghasil minyak terbesar di dunia (OPEC) memperpanjang kesepakatan mereka untuk mengurangi produksi selama sembilan bulan lagi, upaya untuk menopang harga yang tampaknya sia-sia dalam menghadapi pertambahan produksi dari Amerika. Harga Minyak Mentah AS Anjlok 5,7% | PT Kontak Perkasa FuturesPenguatan ini bahkan melampaui saham-saham di Eropa yang sedikit berubah. Indeks S & P 500 dan Nasdaq Composite mencapai rekor intraday dan penutupan yang tinggi, dengan indeks S & P 500 acuan menyentuh 2.418,71. Saham Eropa berjuang untuk mendapatkan arahan, dengan investor memburu katalis segar sebagai musim laporan keuangan yang terik sehingga membantu arus naik ke level tertinggi baru menjelang akhir perdagangan. Harga minyak mentah AS turun USD2,46 per barel dan berakhir di USD48,90 per barel. Sementara harga minyak mentah Brent turun USD2,50 per barel menjadi USD51,46 per barel setelah menyentuh titik terendahnya di USD51,03 per barel. Saham energi berguguran setelah adanya pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang dinilai mengecewakan beberapa investor. Sektor energi S & P ditutup turun 1,8 persen, sementara indeks minyak dan gas STOXX 600 melemah 1,2 persen. Namun demikian, pelemahan harga minyak ini tidak diikuti oleh dua indeks ekuitas tertinggi AS yang mencetak rekor pada perdagangan Kamis setelah laporan pendapatan yang kuat dari sektor pengecer. Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) anjlok sebesar 5,7 persen menjadi USD48,45 per barel. Angka ini menyentuh tingkat terendahnya dalam seminggu. Reuters melansir, Jumat 26 Mei, pelemahan ini terjadi setelah OPEC setuju untuk memperpanjang pengurangan produksi selama sembilan bulan, sehingga memberi harapan untuk pemotongan produksi lebih dalam dan lebih lama. Penurunan Harga Minyak Bebani Pergerakan Bursa Asia | PT Kontak Perkasa FuturesS&P 500 dan indeks Nasdaq menyentuh rekor tertinggi pada penutupan perdagangan kemarin ditopang oleh kinerja saham-saham diindeks barang konsumsi, setelah keluar laporan dari Best Buy dan peritel lainnya. Dow Jones Industrial Average naik 70,53 poin atau 0,34 persen ke level 21.082,95, kemudian SPX menambahkan 10,68 poin atau 0,44 persen ke level 2.415,07 dan Nasdaq Composite Index menambahkan 42,23 poin atau 0,69 persen ke level 6.205,26. Harga minyak acuan dunia, Brent turun US$ 2,5 per barel atau 4,6 persen ke level US$ 51,46 per barel. Sementara harga minyak acuan Amerika Serikat, turun US$ 2,46 atau 4,8 persen dan menetap di level US$ 48,9 per barel. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,2 persen, membukukan penurunan keuntungan mi ngguan mereka jadi hanya 1,5 persen. Padahal indeks ini pada Kamis kemarin ditutup di level tertinggi dalam 2 tahun terakhir. Sementara indeks Nikkei Jepang tergelincir 0,2 persen, mebukukan kenaikan mingguan 1 persen. Kemarin, Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Kamis kemarin. 2 indeks penopang penguatan catatkan rekor. Harga minyak turun pada perdagangan kemarin berpengaruh terhadap pergerakan bursa Asia pagi ini. Turunnya harga minyak dunia sejalan dengan pergerakan indeks saham-saham di Asia. Harga minyak turun karena investor kecewa dengan pembatasan jumlah pemangkasan produksi minyak yang dilakukan OPEC dan negara non OPEC. Kontak Perkasa Futures Categories All
0 Comments
Leave a Reply. |
Official Website
PT Kontak Perkasa Futures Profil Perusahaan Legalitas Badan Regulasi Fasilitas dan Layanan Archives
May 2017
Categories
All
Networks
|