Polda Metro Jaya akan memanggil penyanyi Reza Artamevia | PT. Kontak Perkasa Futures "Iyah benar. Karena tidak bisa, kami yang meminta sendiri untuk dijadwalkan ulang pada Senin (26/9/2016) mendatang," kata Ramdan kepada Warta Kota saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (21/9/2016). Mantan istri politikus dan aktor Adji Massaid itu melakukan perubahan jadwal rehabilitasinya, guna memenuhi panggilan pihak yang berwajib. Kuasa hukum Reza Artamevia, Ramdan Alamsyah membenarkan pemanggilan kliennya ke Polda Metro Jaya. Ramdan menjelaskan, sebenarnya Reza dipanggil oleh pihak kepolisian hari Senin (19/9). Karena sedang melakukan rehabilitasi di Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Nusa Tenggara Barat (NTB), Reza akan memenuhi panggilan tersebut minggu depan. Polda Metro Jaya akan memanggil penyanyi Reza Artamevia (41), untuk memberikan kesaksiannya dalam kasus dugaan pelecehan seksual terhadap anak. Dugaan kasus pelecehan seksual tersebut dilakukan oleh Mantan Ketua Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI), Gatot Brajamusti di Padepokannya, di Sukabumi, Jawa Barat. Bahkan, saat penangkapan Gatot Brajamusti disebuah Hotel di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (28/8), Reza juga ikut diciduk oleh pihak yang berwajib disana. Sehingga, pihak kepolisian memanggil Reza Artamevia untuk memberikan kesaksian, mengenai kejadian dugaan tindak pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh Gatot Brajamusti. Sudah kami atur semua. Yang jelas minggu depan kami akan datang," ucap Ramdan Alamsyah. Seperti yang diketahui, sekitar 10 tahun Reza Artamevia memiliki hubungan dekat dengan spiritual Gatot Brajamusti. Polda Metro Kembali Periksa Gatot Dan Istri Di NTB | PT. Kontak Perkasa Futures Polda Metro Jaya pada Selasa (20/9/2016) mengirimkan empat personel untuk berangkat keNTB guna melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait kepemilikan senjata api dan ribuan amunisi yang ditemukan di kediaman Gatot. Empat Resmob tersebut dipimpin langsung oleh Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Budi Hermanto. Sebelumnya, Resmob Polda Metro Jaya juga telah memeriksa 10 orang saksi terkait kasus ini diantaranta, artis Elma Theana, Nadine Chandrawinata, Reza Artamevia, Eks pejabat BPPN Ary Suta dan lain-lain "Kemarin (20/9/2016) kita periksa saudara GB mulai pukul 15.00 WITA hingga 21.00 WITA, dengan 21 pertanyaan," ujar Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Budi Hermanto kepada, Rabu (21/9/2016). Sementara itu, pemeriksaan atas Dewi Aminah dilakukan pada waktu berbeda dengan 29 pertanyaan. "Iya kita periksa juga dia . Kalau untuknya kita mulai pukul 17.30 WITA hingga pukul 20.30 WITA," ujarnya. Pihak Resmob Polda Metro Jaya kembali memeriksa Gatot Brajamusti dan istrinya Dewi Aminah yang saat ini berada di NTB. Pemeriksaan masih seputar kepemilikan dua pucuk senjata dan ribuan amunisi yang ditemukan dalam penggeledahan di kediaman Gatot. Pemeriksaan Gatot yang dilakukan pada Selasa (20/9/2016) tersebut berlangsung selama enam jam dengan 21 pertanyaan. Membongkar Skandal Pemerkosaan Aa Gatot, 'Peran' Reza dan Bill Hotel | PT. Kontak Perkasa FuturesPolda Metro Jaya terus mengumpulkan bukti-bukti dugaan kasus perkosaan CTP (26) oleh Aa Gatot Brajamusti. Salah satunya dengan menelusuri jejak Gatot Brajamusti saat membawa CTP ke sebuah hotel di kawasan Jakarta Utara.
"Hasil olah TKP, ada satu administrasi terkait dengan bill hotel dan Aa GB pernah menginap disana," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (20/9/2016). Berdasarkan pengakuan CTP, dirinya pertama kali disetubuhi oleh Aa Gatot Brajamusti di hotel tersebut ketika dirinya masih berusia 16 tahun. Sebelumnya korban dijanjikan akan menjadi backing vocal Gatot Brajamusti. Penyanyi CTP (26) mengaku diperkosa Gatot Brajamusti sepuluh tahun silam. Dia menyebut Reza Artamevia mengetahui seks menyimpang itu. Polisi kini telah menemukan bukti-bukti. Terbaru, penyidik Polda Metro Jaya berencana meminta keterangan Reza sebagai saksi karena disebut CTP mengetahui kejadian dugaan pemerkosaan itu. Pelantun lagu 'Satu yang Tak Bisa Lepas' ini dijadwalkan diperiksa pekan depan. Polisi terus mengusut jejak-jejak Gatot Brajamusti saat melakukan perbuatan asusila itu. Polisi mengaku telah mengantongi bill hotel, tempat mantan Ketua Umum PARFI itu diduga melakukan pemerkosaan CTP. Bahkan, lanjut Sudharmono, kliennya pernah hamil karena diperkosa Gatot. Saat ini, CTP juga sudah memiliki anak dari Aa Gatot yang kini berusia 4 tahun. "Dulu waktu korban berusia 20 tahun itu korban pernah hamil tetapi disuruh untuk digugurkan dan digugurkan saat usia kandungan 2 bulan. Digugurkan di Raden Saleh, biaya dari mereka," tambahnya. "Kemudian tahun 2011 korban hamil lagi dan anaknya lahir tahun 2012. Tetapi anak tersebut tidak diakui oleh Aa Gatot," sambungnya. Setelah kehamilan di tahun 2011, CTP akhirnya 'lepas' dari cengkeraman Aa Gatot. "Korban lepas dari Aa Gatot setelah dibawa rukyah oleh orangtuanya. Selama bersama Aa Gatot, korban ini selalu menentang orangtua," tuturnya. Saat ditanya mengapa CTP baru melaporkan dugaan pemerkosaan itu sekarang, Sudharmono menyebut kliennya merasa takut. Atas hal ini, CTP melaporkan Aa Gatot Brajamusti ke Polda Metro Jaya dalam laporan resmi bernomor LP/4360/IX/2016/PMJ/Ditreskrimum atas dugaan Pasal 285 KUHP jo 286 KUHP. Pengakuan CTP ini dibantah oleh Muara Karta selaku pengacara Aa Gatot Brajamusti. "CTP memang istrinya cuma memang sudah pisah, dan sudah punya anak dari Aa Gatot," ujar Muara Karta kepada detikcom, Jumat (9/9/2016). Setelah kasus narkotika dan kepemilikan senjata api, kini Aa Gatot Brajamusti harus berurusan kembali dengan polisi atas dugaan pemerkosaan terhadap seorang perempuan cantik berinisial CTP (26). Sudharmono Saputra, salah satu kuasa hukum yang mendampingi korban melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya. Dia mengatakan dugaan pemerkosaan itu terjadi ketika korban berusia 16 tahun. Korban saat itu sudah tidak bersekolah, hanya sampai tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP). "Kejadian itu terjadi ketika klien saya berusia 16 tahun, saat itu tahun 2007 sampai 2011. Korban saat itu masih sangat muda dan tidak mengerti," ujar Sudharmono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (8/9/2016). Sudharmono mengatakan, korban pertama kali mengenal Aa Gatot Brajamusti setelah dikenalkan oleh manajemennya. CTP sendiri awalnya tertarik dengan Aa Gatot karena ingin menjadi backing vokalnya. Selama itu, korban tidak bisa berbuat apa-apa lantaran telah didoktrin oleh Aa Gatot Brajamusti. Korban juga mengaku mendapat ancaman dari Aa Gatot bila tidak menuruti keinginannya. "Diancam bila tidak mengikuti keinginan dia, maka nanti akan celaka. Sehingga korban ketakutan dengan ancaman-ancaman," bebernya. CTP awalnya kenal Aa Gatot Brajamusti pada 2007 silam. Saat pertemuan pertama, korban dibawa masuk ke dalam bus Gatot Brajamusti, lalu diajak untuk menghisap 'aspat' yang belakangan diketahui sebagai sabu. Kepada CTP, Gatot Brajamusti mengaku masih lajang. Saat itu, Gatot mengaku dirinya adalah titisan nabi, malaikat Izrail bahkan jin. Pada saat pertemuan pertama, korban diberi uang USD 100 dan juga sejumlah uang tunai untuk membeli perhiasan emas sebagai mahar. Menurut Gatot, pasangan dianggap sah menjadi suami-istri setelah bersalaman. Korban juga diberitahu soal jin yang menghirup oksigen dalam rahim perempuan yang diaplikasikan dengan berhubungan seksual. PT Kontak Perkasa
0 Comments
Leave a Reply. |
Official Website
PT Kontak Perkasa Futures Profil Perusahaan Legalitas Badan Regulasi Fasilitas dan Layanan Archives
May 2017
Categories
All
Networks
|