(BUMN) akan menarkan saham perdana kepada publik (initial public offering/IPO) | PT Kontak Perkasa Futures Cabang BaliAnak usaha yang akan dilepas sahamnya antara lain Tugu Pratama (Pertamina), Garuda Maintenance Facilities (GMF), dan Jasa Armada (Pelindo II). Namun sebagian lainnya tidak disebutkan karena merupakan anak usaha perusahaan terbuka (Tbk). "Jumlah masing-masing saham anak usaha yang dilepas ke pasar berkisar 20 persen, sesuai dengan kebutuhan," katanya. Terkait dengan waktu pelepasan saham di lantai bursa, Aloysius mengatakan tidak dilakukan bersamaan atau disesuaikan dengan waktu dan kondisi pasar saham. "Saat ini 9 anak usaha BUMN yang disiapkan untuk IPO. Namun ada kemungkinan menyusul lagi dua perusahaan pada 2018," katanya. "Kita akan lakukan IPO pada kuartal III 2017," kata Rini ditemui di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/3). Kementerian BUMN rencananya bakal melepas saham pada kuartal II 2017. Namun, karena sejumlah hal, pelepasan saham tersebut kemungkinan baru bisa berjalan pada kuartal III. Sebelumnya, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Aloysius K Ro mengatakan proses menuju IPO sedang berlangsung. Perusahaan yang akan memperdagangkan saham di BEI adalah anak usaha BUMN, ada juga yang merupakan cucu usaha BUMN. Ia menjelaskan, ke-9 anak usaha BUMN tersebut yaitu anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (dua perusahaan), PT PP Tbk (dua perusahaan), PT Pertamina (satu perusahaan), PT Pelindo I (satu perusahaan), PT Garuda Indonesia Tbk (satu perusahaan), serta PT PLN (satu perusahaan). Sejumlah anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menarkan saham perdana kepada publik (initial public offering/IPO) pada 2017. Perkiraan dana yang masuk melalui IPO diprediksi mencapai Rp 21 triliun. Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan segala hal untuk menjual sejumlah saham perusahaan BUMN kepada masyarakat. Harapannya dengan IPO ini akan dana segar yang masuk untuk menunjang kinerja perusahaan BUMN. Targetkan Dana Rp21 Triliun, 9 BUMN Siap Melantai di Bursa Tahun Ini | PT Kontak Perkasa Futures Cabang BaliTerkait waktu pelepasan saham di lantai bursa, Aloysius mengatakan tidak dilakukan bersamaan atau disesuaikan dengan waktu dan kondisi pasar saham. ”Saat ini sembilan anak usaha BUMN yang disiapkan untuk IPO. Namun, ada kemungkinan menyusul lagi dua perusahaan pada 2018,” ujar dia. ( Baca : Kementerian ESDM Lantik Para 9 ‘Penambang Nikel’ ) Menurut dia, saat ini kapitalisasi pasar dari 20 perusahaan BUMN di BEI mencapai 26% dari total perdagangan. ”Dengan penambahan sembilan BUMN yang akan IPO tersebut, total kapitalisasi pasar BUMN di BEI ditargetkan mencapai 30%. Ini suatu kebanggaan bagi kita bahwa BUMN menjadi faktor penentu pada perdagangan di lantai bursa,” ungkap dia. ”Sembilan anak usaha perusahaan BUMN siap go public, dengan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Proses menuju IPO sedang berlangsung,” kata Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius K Ro di sela ”Media Gathering Paparan Kinerja BUMN 2016 dan Target 2017” di Jakarta akhir pekan lalu. Menurut Aloysius, perusahaan yang akan memperdagangkan saham di BEI adalah anak usaha BUMN, ada juga yang merupakan cucu usaha BUMN. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyiapkan sembilan anak usaha perusahaan milik negara melakukan penawaran saham perdana kepada publik (initial public offering/ IPO) pada 2017 dengan perkiraan perolehan dana senilai Rp21 triliun. 9 Anak Usaha BUMN Segera IPO | PT Kontak Perkasa Futures Cabang BaliMenurut Rini, selain sinergi BUMN selama 2017 juga ditekankan pentingnya hilirasi kandungan lokal, pembangunan ekonomi daerah terpadu, dan kemandirian keuangan dan penciptaan nilai. Dengan program strategis tersebut, tambahnya, pendapatan BUMN pada 2017 ditargetkan mencapai 2.116 triliun rupiah, naik 17,4 persen dibanding pendapatan 2016 sebesar 1.802 triliun rupiah. Kementerian BUMN juga memperkirakan total aset BUMN mencapai 7.035 triliun rupiah, naik 11,2 persen dibanding 2016 sebesar 6.325 triliun rupiah, ekuitas mencapai 2.391 triliun rupiah tumbuh 7,1 persen dari sebelumnya 2.235 triliun rupiah. Selama tahun 2017, total belanja barang modal (capex) seluruh BUMN diperkirakan mencapai 468 triliun rupiah, melonjak 57,6 persen dari sebelumnya 297 triliun rupiah, sedangkan belanja operasional (opex) sebesar 1.788 triliun rupiah dari 1.518 triliun rupiah. Saat yang bersamaan, setoran dividen BUMN kepada APBN pada 2017 dipatok sebesar 41 triliun rupiah, naik 10,8 persen dari tahun 2016 sebesar 37 triliun rupiah, sedangkan setoran pajak 2017 mencapai 165 triliun rupiah, turun 1,2 persen dibanding pajak 2016 sebesar 167 triliun rupiah. Sementara itu, Menteri BUMN, Rini Soemarno, mengatakan Kementerian BUMN menargetkan laba 118 perusahaan milik negara pada tahun 2017 sebesar 197 triliun rupiah, tumbuh 20,1 persen dibanding laba tahun 2016 yang diproyeksikan mencapai 164 triliun rupiah. “Pertumbuhan laba BUMN selama 2017 akan didorong sejumlah program strategis yang dijalankan korporasi. Sinergi BUMN tetap menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi usaha sehingga perusahaan lebih kompetitif tidak hanya di pasar lokal, tetapi juga bisa bersaing di tingkat global,” kata Rini saat memaparkan Kinerja BUMN 2016 dan Proyeksi 2017. Adapun anak usaha yang akan dilepas sahamnya itu, antara lain Tugu Pratama (Pertamina), Garuda Maintenance Facilities (GMF), Jasa Armada (Pelindo II). Namun, sebagian lainnya tidak disebutkan karena merupakan anak usaha perusahaan terbuka (Tbk). “Jumlah masing-masing saham anak usaha yang dilepas ke pasar berkisar 20 persen, sesuai dengan kebutuhan,” katanya. Terkait dengan waktu pelepasan saham di lantai bursa, Aloysius mengatakan tidak dilakukan bersamaan atau disesuaikan dengan waktu dan kondisi pasar saham. “Saat ini ada sembilan anak usaha BUMN yang disiapkan untuk IPO. Namun, ada kemungkinan menyusul lagi dua perusahaan pada 2018,” katanya. Menurut dia, saat ini kapitalisasi pasar dari 20 perusahaan BUMN di BEI mencapai 26 persen dari total perdagangan. “Dengan penambahan sembilan BUMN yang akan IPO tersebut, total kapitalisasi pasar BUMN di BEI ditargetkan mencapai 30 persen. Ini suatu kebanggaan bagi kita bahwa BUMN menjadi faktor penentu pada perdagangan di lantai bursa,” katanya. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyiapkan sembilan anak usaha perusahaan milik negara melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) pada 2017 dengan perkiraan perolehan dana senilai 21 triliun rupiah. “Sembilan anak usaha perusahaan BUMN siap go public dengan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Proses menuju IPO sedang berlangsung,” kata Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Aloysius K Ro, di selasela media gathering Paparan Kinerja BUMN 2016 dan Target 2017 di Jakarta, pekan lalu. Menurut Aloysius, perusahaan yang akan memperdagangkan saham di BEI adalah anak usaha BUMN, ada juga yang merupakan cucu usaha BUMN. Ia menjelaskan, ke-9 anak usaha BUMN tersebut, yaitu anak usaha PT Wijaya Karya Tbk sebanyak dua perusahaan, PT PP Tbk sebanyak dua perusahaan, PT Pertamina sebanyak satu perusahaan, PT Pelindo I sebanyak satu perusahaan, PT Garuda Indonesia Tbk sebanyak satu perusahaan, dan PT PLN sebanyak satu perusahaan. Kontak Perkasa Futures Categories All
0 Comments
Leave a Reply. |
Official Website
PT Kontak Perkasa Futures Profil Perusahaan Legalitas Badan Regulasi Fasilitas dan Layanan Archives
May 2017
Categories
All
Networks
|